TOT Adaptasi Outbound Program Kurikulum Merdeka Belajar

 

Tepatnya hari Selasa 20 Oktober 2022 bertempat di Cleo Hotel Surabaya, tim Enter Provider & Amazing Kids Adventure mengikuti Training of Trainer (TOT) Adaptasi LDKS & Outbound Program Kurikulum Merdeka Belajar yang di selenggarakan oleh Himpunan Provider Outbound Indonesia (HPOI).

Zaman berubah, kurikulum sekolah juga berubah dan tidak ada yang abadai di dunia ini kecuali perubahan, maka kami sebagai fasilitator outbound yang notabene berkecimpung dalam pembelajaran outdoor learning bagi anak sekolah juga terus adaptif serta melakukan upgrading SDM mengikuti perkembangan kurikulum yang ada.

Apa sih Kurikulum Merdeka belajar itu ?

Dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2020-2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan.

Nantinya, Kurikulum Merdeka digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Apa korelasi Kurikulum Merdeka Belajar dengan kegiatan Outbound ?

Dalam kegiatan TOT Adaptasi LDKS & Outbound Program Kurikulum Merdeka Belajar kami berkesempatan ngangsu kaweruh langsung tentang kurikulum merdeka dari narasumber Ibu. Suhartatik dari Dinas Pendidikan Jawa Timur

Beliau menyampaikan bahwa konsep kurikulum merdeka adalah pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat peserta didik, dan juga salah satu karateristik kurikulum merdeka adalah pembelajaran yang berbasis projek untuk pengembangan soft skill dan karakter profil pelajar pancasila (iman, taqwa dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kiritd, kreatifitas).

Jadi melalui kegiatan Outbound, LDKS /Capacity Building dapat mendukung peningkatan kapasitas P5BK (Project Penguatan Profil Pelajar/Pengajar Pancasila Budaya Kerja).

Peran Outbound Dalam IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka)

  • Mendukung terwujudnya tujuan merdeka belajar dalam P5BK (Project Penguatan Profil Pelajar/Pengajar Pancasila serta Budaya Kerja).
  • Membentuk jiwa untuk selalu belajar (mengetahui, bekerja, belajar sendiri dan belajar bersama)
  • Membentuk karakter sesuai dengan visi pendidikan
  • Membentuk jiwa kepemimpinan yang militan dan pantang menyerah
  • Membentuk pelajar pancasila yang banyak tanya, banyak coba & banyak karya

Tahukah anda bahwa faktor yang memberikan kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja adalah : finansial 10%, keahlian di bidangnya 20%, networking 30%, dan soft skill memberikan kontribusi terbanyak yaitu 40%.

Maka, kami sebagai fasilitator/trainer outbound yang selalu memberikan pelajaran soft skill melalui pengalaman nyata di dunia outbound training siap membantu bapak dan ibu guru untuk membentuk karakter peserta didik.

Profil Pelajar Pancasila Dirumuskan Oleh Kemendikbud

Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.

3. Gotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.

5. Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.

Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

TOT Ldks Program Kurikulum Merdeka Belajar

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang original.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan outbound, segera hubungi tim kami melalui WhatsApp di nomor 082213217720 atau bisa mengunjungi basecamp kami secara langsung.